JURNAL SOREANG- Pada tahun 2023 ini sebanyak 120 Madrasah Ibtidaiyah (MI) akan mendapatkan dana hibah masing-masing Rp60 juta.
Dana bantuan tersebut untuk pengembangan sarana dan prasarana MI yang berasal dari APBD Kabupaten Bandung.
"Sering ada pertanyaan mengapa pemerintah daerah ikut membantu lembaga pendidikan vertikal di bawah Kemenag, mana dasar hukumnya?" Kata Kepala Kemenag Kabupaten Bandung H. Abdurrahim saat tasyakur binnimah peringatan Hari Amal Bhakti Kemenag tingkat Kabupaten Bandung, Selasa 3 Januari 2022.
Baca Juga: Peringatan Hari Amal Bhakti Kemenag Kabupaten Bandung Tahun Ini Berbeda
Dia menyatakan, lembaga pendidikan di bawah Kemenag membina putra dan putri Kabupaten Bandung sehingga harus dibantu Pemkab Bandung.
"Kami juga adalah anak dari Pak Bupati sehingga wajar kalau dibantu APBD. Kemenag sudah memberikan sumbangsihnya yang besar," ucapnya.
Selain akan membantu sarana dan prasana MI, kata Abdurrahim, rencananya Pemkab Bandung juga akan membantu bidang-bidang lainnya.
"Selama 10 bulan saya berada di Kemenag Kabupaten Bandung Alhamdulillah bisa ikut membangun gedung 4 gedung KUA di antaranya KUA Ciparay, KUA Pangalengan dan KUA Majalaya," ujarnya.
Selain itu, pembangunan gedung MTsN 1 Bandung di Ciparay dan pembangunan aula 'ngadakir".
"Namanya ngadakir karena ngadadak mikir. Dulu sebelumnya dipakai untuk areal parkir mobil Kemenag lalu kami kumpulkan dana Rp60 juta eh ternyata habis Rp135 juta," katanya.dalam acara dihadiri Bupati Bandung HM Dadang Supriatna, para kepala seksi dan para mantan pejabat Kemenag Kabupaten Bandung.
Selain itu, Pemkab Bandung juga ikut membantu pendanaan biaya PLPG bagi guru-guru di bawah Kemenag.
"Bantuan PLPG ini untuk 800 orang guru yang masing-masing guru Rp6,5 juta. Kalau dijumlahkan bantuan dari Pemkab Bandung pada tahun ini sebesar Rp13,5 miliar," katanya.
Sedangkan Dadang Supriatna mengatakan, memohon maaf karena tak bisa menjadi inspektur upacara Hari Amal Bhakti Kemenag karena semalam memimpin rapat sampai pukul 24.00 WIB.
"Alhamdulillah Pemkab Bandung bisa membantu guru ngaji yang awalnya bingung juga mencari landasan hukumnya," katanya.
Dia berkisah ketika menjadi Kepala Desa Tegalluar membantu para guru sedesa sehingga kini setelah menjadi bupati membantu se-kabupaten Bandung.
"Guru ngaji yang kami bantu sebanyak 15.400 orang, sedangkan bantuan marbot masjid dan pengurus masjid dari zakat profesi ASN yang ditampung BAZNAS Kabupaten Bandung," katanya.***