Desa Pasirhuni yang Dinobatkan Desa Literasi, Sekarang Jadi Tolak Ukur 3 Patriot Desa Di Kecamatan Pacet

17 Februari 2022, 15:51 WIB
Karang Taruna Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, menerima kunjungan, tiga Patriot Desa program DPMD Jawa Barat, yang mendampingi tiga desa di kecamatan Pacet. /Rudiat/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Karang Taruna Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, menerima kunjungan, tiga Patriot Desa program DPMD Jawa Barat, yang mendampingi tiga desa di kecamatan Pacet.

Tujuan dari kunjungan tersebut untuk menggali lebih dalam kaitan dengan gerakan literasi di Desa Pasirhuni. Selasa 15 Februari 2022 lalu, di Perpustakaan Desa Pasirhuni.

Dalam kunjungannya ke Desa Pasirhuni. Irman selalu koordinator dari program Patriot Desa DPMD Provinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa dia direkomendasikan ke Desa Pasirhuni.

Baca Juga: Meski Sama-sama Susah, Tapi TBM Sehati Berusaha Berbagi

Pasalnya Desa Pasirhuni, salah satu desa Yang bergerak di bidang Literasi, dan dulu tahun 2018 dinobatkan oleh bupati Bandung sebagai Desa Literasi.

Hal itu diketahui ketika silaturahmi ke Perpustakaan daerah Kabupaten Bandung, untuk mengetahui gerakan literasi di tingkat desa, dan perpustakaan masyarakat.

Ketika berkunjung ke Desa Pasirhuni, para patriot desa disambut oleh ketua karang taruna dan kepala Desa Pasirhuni, Agus Suparman.

Dalam mengawali pembicaraanya, Irman mengatakan, tujuan dari silaturahmi ini, ingin meningkatkan gerakan literasi yang ada di kecamatan Pacet, khususnya di tiga desa yaitu Desa Cipeujeuh, Desa Cikitu, dan Desa Girimulya. 

Baca Juga: Literasi Tak Sebatas Membaca, Mahasiswa UPI Bandung Gelar Kegiatan Literasi di Rumah Pintar Een Sukesih

Pasalnya dari tiga desa yang ada di kecamatan Pacet tersebut, belum ada perpustakaan masyarakatnya.

“Dalam garapan program Patriot desa salah satunya adalah tentang literasi, kaitan dengan taman bacaan masyarakat. Di desa tersebut belum ada perpustakaan masyarakatnya atau taman bacaan masyarakat. Sehingga saya dan tim, mencoba merapat ke Desa Pasirhuni untuk menggali gerakan literasi di tingkat desa, setelah saya mendapat rekomendasikan dari Dinas Arsip dan perpustakaan, Kabupaten Bandung, ” kata Irman.

Dia merasa salut bahwa Desa Pasirhuni, menjadi salah satu rujukan untuk mengembangkan dan membangun gerakan literasi di tingkat desa.

Baca Juga: 6 Kemampuan Literasi Dasar yang Wajib Kalian Ketahui, Ada Salah Kaprah Soal Literasi

"Saya berharap ke depan Pak kades dan pengelola taman bacaan masyarakatnya bersedia untuk berbagi pengalaman dan sharing tentang kebijakan sebagai pemerintah desa yang mendukung tentang gerakan Literasi di masyarakatnya.” ujar Irman.

Sedangkan Agus Suparman menjelaskan,  harus  ada penggeraknya, karena yang paling susah itu adalah mencari pengeraknya dulu. "Kalau sudah ada pengeraknya kita sebagai kepala desa tinggal mendukung," katanya.

Kalau masalah anggaran itu relatif, besar atau kecilnya yang jelas orang tersebut mampu tidak merealisasikannya dengan anggaran yang seadanya.

Baca Juga: Hari Ini Bunda Literasi Jabar Atalia Praratya Ulang tahun, Ini yang Dilakukan di Hari Ulang Tahunnya

Setelah cukup panjang, berdiskusi dengan kepala desa, kunjungan tersebut dilanjutkan menyambangi Taman Bacaan Masyarakat Sehati, yang dikelola oleh Mang Yayat seorang penjual tahu, dan letaknya tidak jauh dari kantor desa pasirhuni sekitar 100 meter.

Sesampainya di Tbm Sehati, para Patriot Desa semakin terbuka bahwa Gerakan Literasi itu ternyata tidak sebatas baca dan tulis saja.

“Terus terang baru terbuka, bahwa Literasi itu ternyata pintu gerbang menuju perubahan. Ketika melihat pergerakan Mang Yayat, sebagai printis perpustakaan keliling, dan kegiatan yang ada di Tbm Sehati Seperti ini.” Ungkapnya. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler